semakin anda mengeluh, semakin berat yang anda rasakan

Senin, 13 Desember 2010

sesal si peragu


Kehidupanku sekarang memang baru. Tapi aku merasa nyaman sekali dengan orang-orang baru di sekelilingku sekarang, persaudaraan di antara kami bisa di bilang sangat erat. Beda memang rasanya dari orang yang biasa berada di sekitarku, aku yakin ini kenyamanan yang Tuhan berikan padaku dan ini memang jalanNya yang harus aku lalui. Kenyamanan yang aku rasakan bukan berarti tak ada masalah yang menghadang, tak ada ujian yang di turunkan, dan hanya kesenangan belaka, tapi kenyamanan ini justru semakin membuat aku untuk terus berpacu untuk mencapai target-target yang belum semuanya aku capai. Target tersebut bukan untuk menyiksa aku, bukan untuk menggojlog aku, bukan untuk membebani aku, tapi untuk membentuk aku menjadi pribadi yang bekerja keras, selalu berusaha untuk mendapatkan apa yang aku inginkan dan targetkan.

Seperti yang aku katakan tadi, target. Aku mempunyai beberapa target. Sekarang aku sedang bersabar untuk mendapatkan target itu. kini aku merasakan betapa sulitnya untuk mewujudkan targetku. Baru langkah awal sudah seperti ini, apalagi mereka yang sudah melangkah beribu-ribu, jauh dari aku. Subhanallah. Ujiannya memang sangat berat, kecuali bagi orang-orang yang bersabar. Sabar bukan berarti kita berdiam diri, akan tetapi sabar adalah berusaha untuk mendapatkan apa yang kita inginkan dan terus mencari jalan keluar dari masalah –apapun itu- yang sedang di hadapi. 

Sulit memang. Tapi aku tak menyerah, pantang menyerah. Aku harus terus melanjutkan misi yang tidak bisa aku hentikan ini. Ini jalanku, dan memang seharusnya begini. Sulit, bukan berarti tidak bisa. Sulit, berarti di butuhkan kerja ekstra keras, di butuhkan sabar yang ekstra, di butuhkan tenaga yang ekstra, di butuhkan disiplin ekstra, berani, dan ekstra-ekstra lainnya. Sulit, bukan kata yang menyeramkan bagiku. Justru di balik kesulitan itu akan selalu ada kemudahan yang Tuhan berikan padaku. Justru aku takut jika semua selalu mudah untuk aku tangani, karena aku takut menjadi orang yang menganggap segala sesuatu sepele, tidak mau bekerja keras, tidak menghargai perjuangan orang lain, dan tidak yang lainnya. 

Keteguhan hati, sangat di butuhkan. Jika sedikit saja hati kita lemah, sedikit saja hati kita goyah, sedikit saja mulai mengkhianati konsistensi, setan akan segera masuk ke dalam pikiran kita dan membisikkan sesuatu yang bathil dan akan membuat kita ragu, semakin ragu maka kita akan semakin jauh dengan Tuhan Yang Maha Suci. Tahukah kamu bahwa keraguan adalah hal yang di senangi setan? Dia membisikkan agar kita ragu dengan yang telah jelas haqnya. Bisikan itu berasal dari jin dan manusia. Bisikan yang memang mengajak pada hal yang bathil. Saat orang mulai dan telah terpengaruh oleh bisikan dari sebangsanya dan juga jin, maka orang itu akan banyak alasan untuk menangkis semua haq yang Tuhan jelaskan dalam kitabNya. 

Jika kita tak percaya dengan kitab Tuhan, berarti kita tidak mempercayai rukun iman. Apa iya orang yang seperti itu adalah orang yang taat pada Tuhannya? Orang yang selalu menangkis perkataan Tuhan dalam kitab suci dengan argumen, rasional, filosofi, pemikiran-pemikiran mereka? Jika memang beriman, yang kaffah dong. Rukun iman dan islam di jalankan, bukan hanya hapal di luar kepala. Ilmu yang kita miliki bukan untuk pajangan atau untuk ajang debat dan perang argumen tapi untuk kita amalkan. Bukankah memberi contoh itu lebih baik di banding hanya berkata-kata yang tidak jelas juntrungannya?

Buanglah keraguan kalian. Mintalah untuk di teguhkan hati kalian dalam jalanNya. Kita yang akan membangkitkan, membangun, mengembangkan, dan memelihara negeri, agama, suku, budaya, dan lain sebagainya. Jika belum melangkah saja kalian sudah ragu, bagaimana kita akan bangkit, membangun, mengembangkan, dan memelihara yang ada di sekitar kita? Hilangkan keraguan, mantapkan hati. Kita tidak akan tahu sebelum kita mencoba, kita tidak akan percaya jika kita tak terlibat langsung di dalamnya. Prasangka banyak orang bukan berarti itulah yang benar, dan ingat, Islam akan kembali dengan keadaan yang terasing. Wajar jika ada yang merasa asing, ya karena itulah ucapan Tuhan yang tertera dalam kitabNya. Aku kira tak pantas kita berbicara gula itu manis jika kita belum mencobanya. Mencoba bukan sesuatu yang haram, bukan sesuatu yang aneh. Segala sesuatu harus kita coba, jika tidak, prasangka-prasangka buruklah yang terus tumbuh dalam otak kita dan akan terus mengakar. Rasa sesal pun datang, dan semua telah terlambat. Aku sudah mengingatkan jangan ragu, lalu coba, rasakan terlebih dahulu sebelum menilai, tapi kalian tak menghiraukan ucapanku.

Kewajibanku hanyalah menyampaikan, kata Tuhan dalam kitabNya. Setelah itu, terserah kalian, terserah apa yang akan kalian lakukan dan perbuat. Tanggung jawabku sebatas menyampaikan saja, dan aku oun telah berusaha dan berjuang mati-matian untuk meyakinkan mu. Tapi apa sikapmu? Hanya prasangka yang tak pantas yang kau lemparkan padaku apalagi Tuhan dan kitab suciNya. Penyesalan tinggallah penyesalan. Maaf, kini aku tak bisa menolongmu. Saat di dunia aku ingin menolongmu tapi kau tak mau. Jangan salahkan aku jika pintu yang kita masuki berbeda. Waktu tak bisa di putar, menyesal pun tak ada guna. Aku tidak mengikuti prasangka orang banyak, aku tidak mengikuti suara yang terbanyak, aku tak mengikuti pemikiran yang terkenal, yang aku ikuti hanyalah Kitab dan Kitab yang berjalan, karena itulah satu-satunya yang dapat menyelamatkanku. Terbukti kini, aku selamat. Dan kamu? Semoga Tuhan meringankan untukmu. 


penulis
-imar-
#Muhammad adalah inspirasinya
#selalu mencintai N merindukan Tuhan dan orang tuanya
#disiplin, berani, pembela, jujur, hemat, bijaksana, mencintai, dan pantang menyerah, adalah sifatnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar