semakin anda mengeluh, semakin berat yang anda rasakan

Minggu, 05 September 2010

Ahad, 26 Ramadhan 1431 H

Hari ke-26 bulan Ramadhan tahun ini, alhamdulillah Allah menyampaikan umur kita sejauh ini. Hari-hari terakhir ini harus kita manfaatkan untuk taqarub kepada Allah, merayu Allah agar Dia memberikan lailatul qadr pada kita. Dengan bersusah payah untuk 'memburu' malam yang lebih baik dari 1000 bulan yang bila di hitung lagi sama dengan lebih dari 83 tahun, masya Allah... semalam saja di tukar dengan amalan 83 tahun. Siapa yang tak mau di beri 'imbalan' sebesar itu hanya dalam semalam? Sepertinya tak ada satu orang pun yang menolak. Umur kita saja belum tentu sampai 83 tahun. Tapi yang di sayangkan orang-orang membuang sia-sia 10 hari terakhir yang Allah janjikan akan ada satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan.

Kita mah cuma pengen ganjarannya, tapi mengamalkannya...masih di pertanyakan tuh. bangun sahur aja cuma sekedar makan, nonton Para Pencari Tuhan, online, smsan, telponan ma pacar, setelh itu tidur lagi dah. Ndak ada salahnya menyisihkan waktu untuk tahajud barang 10 atau 15 menit, itu kan Insya Allah lebih baik. klu mau smsan, smsin dah tuh temen-temennya yang blum pada bangun, ajakin solat atu tadarus, Insya Allah jadi pahala juga buat kita. Apa pun jadi amalan kalau kita tahu bagaimana memanfaatkan setiap yang kita lakukan.

Mulai sekarang, nyok kita perbaiki amal ibadah kita di hari-hari terakhir Ramadhan tahun ini. Yang tadinya tadarus cuma satu ayat, di tambah jadi satu halaman. Yang tadinya solat di tunda-tunda, mulai tepat waktu. Yang tadinya jarang atau bahkan ga pernah tahajud, mumpung bangun tengah malem nii, tahajud bentar mah. Yang tadinya jarang dzikir abis solat, mulai dzikir baca tasbih barang 33x mah. Atau ibadah-ibadah lainnya.

Ayoooo,,,,,semangat untuk mendapatkan lailatul qadr. Laa Tahzan buat yang merasa sedih akan di tinggalkan Ramadhan, tak lama lagi. Dengan kita memanfaatkan waktu yang kurang dari 5 hari lagi, Insya Allah kesempatan yang Allah beri tidak akan sia-sia. Dan walau pun tahun depan umur kita tak di sampaikan Allah pada Ramadhan, kit tak akan menyesalinya karena kita cukup puas dengan ibadah Ramadhan tahun ini.


salam,




penulis

Sabtu, 04 September 2010

Daftar Hadir Iftor Jama'i 19 Ramadhan 1431 H

Wahyu Aji 08561191233
Essy 085718976557
Mega 085711766753
Lita Dwi 085719760127
Sarput 085719760129
Dwi 085710075843
Lita Jumara 085718698279
Nia 087870444991/08567766857
ipah 085691692931
pipin 085724085928
yudi 08998156628
nasrul 02196062042
jalal 085691684804
arief 087870352426
dody 087770500866
elmala 085694168203
fitri sdd 085782637770
risa rahayu 085761276292
jaugi 085718763667
indra 085695166559
mutia 081513348353
fitri ask 085310551047
Lely 085780551676/02196269788
ina 087770537574
namin 085691206173
esa 087870562064
imar 08561116393

Ibu

Ibu,,
berlinang airmataku terbayang wajahmu yang redup sayu. tulusnya kasih yang engkau berikan bagaikan lautan yang tak bertepian. walaupun kepahitan telah engkau rasakan kau tidak pernah merasa jemu mengasuh dan mendidik kami semua anakmu dari kecil hingga dewasa.hidupmu kau korbankan walaupun dirimu menjadi korban. tak dapat aku membalas akan jasamu, semoga Allah memberkahi kehidupanmu di sana...

ibu,,
ampunilah dosaku andai aku pernah mengiris hatimu. restumu yang amat aku harapkan, karena di situ letak syurgaku. kau telah banyak menghadapi kenakalan anakmu, mangajarkanku arti kesabaran. kau bagai pelita dalam kegelapan, menerangi jalan kehidupan. kasih sayangmu sungguh bernilai, itulah harta yang kau berikan.
sayangilah Allah, ibu yang telah melahirkan diriku, berikan sayang seperti yang ia berikan saat kecilku. semoga bahagia ibu di dunia dan di akhirat sana..

ibu,,
engkaulah muara kasih dan sayang. apapun pasti kau lakukan, demi anakmu yang tersayang.
ibu,,
tak pernah kau berharap budi balasan atas apa yang kau lakukan untuk diriku yang kau sayang. saat diriku dekat dengan sentuhan, penuh kasih mu dan sayang. saat ku jauh dari jangkauan, doamu kau sertakan. maafkan diriku ibu, kadang tak sengaja ku membuat relung hatimu terluka. ku ingin kau tau ibu, betapa aku mencintaimu lebih dari diriku. ku mohon restu dalam langkahku, bahagiaku seiring doamu.


sumber : List of Nasyid

Kini Ramadhan Akan Meninggalkanku

Bulan sya'ban telah ku masuki. Allah telah menyampaikan umurku pada bulan sya'ban, bulan pengantar Ramadhan. Pada nisfu sya'ban aku berdoa mohon di ampunkan dosa ku yang telah begitu menggunung, jika di hitung mungkin bumi ini tak mampu lagi untuk menampung segala dosaku. Aku pun meminta padaNya mohon di antarkan umurku pada Ramadhan. Ya Allah, terima kasih Kau telah mengantarkan umurku pada RamadhanMu tahun ini. Aku sangat gembira dapat menikmati nikmat yang mungkin tak semua orang dapat menikmatinya.

Betapa sayangnya Allah padaku, sehingga ia masih memberikan kesempatan yang ke sekian kali untuk bertemu dengan bulan yang mulia ini. seolah orang yang tak tahu balas budi, ku lewati hai-hari Ramadhan dengan begitu saja. Hanya sedikit amalan yang aku kerjakan. ya Rabb, ampuni hamba yang selalu lalai dan ingkar akan janji-janjiku terhadap diriku, orang tuaku, orang di sekitarku, dan terutama padaMu ya Rabb.

Kini Ramadhan pun akan pergi meninggalkanku, tak lama lagi... Akankah Kau menyampaikan umurku pada tahun depan ya Allah, Tuhan Semesta Alam? Aku takut ya Rahman, takut Kau tak menyampaikan umurku di Ramadhan depan.


Aku mengharapkan Ramadhan kali ini penuh makna, agar dapat ku lalui dengan sempurna. selangkah demi selangkah...setahun sudah pun berlalu. masa yang pantas berlalu, hingga tak terasa ku berada di bulan Ramadhan..semula ku mengharapkan Ramadhan kali ini penuh makna agar dapat kulalui dengan sempurna.
puasa satu amalan sebagaimana yang di perintahkan. Moga dapat ku lenturkan nafsu yang selalu membelenggu diri tiada henti-henti. Ku mengharapkan Ramadhan kali ini penuh makna. Tak ingin ku biarkan Ramadhan berlalu saja. Tuhan pimpinlah daku yang lemah mengarungi segalanya dengan sabar.. ku memohon pada Tuhan di berikan kekuatan. Ku merayu pada Tuhan di terima amalan. selangkah demi selangkah dengan rahmatMu oh Tuhanku ku tempuh jua. (Raihan, Harapan Ramadhan)

MENGUKUR AIB BERSAMA

Oleh: Muhammad Nuh
________________________________________



dakwatuna.com – Kebersamaan kadang tidak selamanya seperti rumput. Selalu setara, sewarna, dan segerak. Ada saja kekurangan di antara sesama mukmin. Karena umumnya manusia memang tidak bisa luput dari aib.

Tak ada gading yang tak retak. Itulah ungkapan sederhana yang memuat makna begitu dalam. Sebuah pengakuan bahwa setiap manusia punya kelemahan dan kekurangan.

Siapa pun kita, selalu ada ‘cacat’. Ada ‘cacat’ berupa ketidaksempurnaan fisik: rupa, penampilan, dan sebagainya. Ada juga ‘cacat’ berupa kelalaian ketika pertarungan antara nafsu dan akal berakhir negatif. Nafsulah yang akhirnya membuat keputusan. Saat itulah, seorang anak manusia melakukan kesalahan. Seperti itu pulakah yang terjadi dengan seorang mukmin?

Kadang orang lupa kalau seorang mukmin pun tetap saja sebagai manusia. Bukan malaikat yang selalu bersih tanpa noda. Sinar iman yang ada dalam hatilah yang akhirnya menentukan. Apakah nafsu yang lagi-lagi bicara, atau iman yang ambil keputusan.

Pertarungan itu begitu sengit. Kekuatan dalam diri saja belum cukup. Karena masing-masing pihak meminta bantuan pihak luar diri. Iman dalam hati dibantu oleh nasihat dan doa dari saudara seiman. Dan nafsu dibantu dengan rayuan setan. Kalau nafsu dan rayuan setan yang jadi pemenang, seorang mukmin tergelincir dalam sebuah kesalahan. Kecil atau besar.

Dari situlah kita mengerti kalau seorang mukmin pun bisa melakukan kesalahan. Tapi, sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang menyesal dan meminta ampunan.

Maha Benar Allah dalam firman-Nya dalam surah Ali ‘Imran ayat 135, “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”

Lalu, patutkah kelalaian dan ketergelinciran itu menjadi bahan gunjingan. Patutkah keburukan yang kita sebut aib itu disebarkan. Sebagian orang mungkin menyebutnya sebagai risiko. “Siapa yang berbuat, harus menanggung akibat!” ucapan itu boleh jadi keluar merespon keburukan yang terjadi pada saudara mukmin. Termasuk mendapat gunjingan isu yang tidak mengenakkan.

Namun, patutkah kalau gunjingan dan menyebarnya aib disebut sebagai hukuman yang setimpal. Adilkah mengumumkan aib seseorang sebagai sebuah hukuman. Persoalan ini akan meluas ketika berhubungan dengan hukum dan keadilan.

Memang, ada sedikit salah pemahaman antara menyebarkan aib dengan pengumuman hukuman. Menyebarkan aib, apa pun alasannya, tetap terlarang karena bukan itu cara yang dibenarkan Islam. Sementara pengumuman hukuman berkait dengan penegakan hukum dan peringatan buat yang membaca pengumuman. Agar, perbuatan seperti itu jangan pernah dilakukan.

Repotnya ketika sebagian orang lebih enjoy dengan menyebarkan aib sebagai dalih hukuman. Isu dan gosip pun jadi kebiasaan. Aib seorang mukmin menjadi tersebar tak karuan.

Yang jadi pertanyaan, bagaimana mungkin seorang mukmin ringan mengumbar aib saudaranya. Padahal, sudah jelas-jelas Allah swt. melarang menceritakan keburukan sesama mukmin. Firman-Nya dalam surah Al-Hujurat ayat 12, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”

Ada beberapa kemungkinan kenapa seorang mukmin tega mengumbar aib saudaranya. Kemungkinan pertama, lemahnya pancaran iman dalam hatinya. Iman yang lemah mengecilkan hubungan mulia antar sesama mukmin. Tidak ada lagi keberpihakan. Tidak ada lagi pembelaan terhadap saudara yang sedang ‘jatuh’. Semua menjadi gersang. Kering.

Kedua, tersumbatnya nalar sehat. Nalar yang jernih akan menggiring seorang mukmin melakukan cek dan cek. Periksa dan tabayun. Karena boleh jadi, kabar yang tersiar berbeda jauh dari fakta yang sebenarnya. Ada bumbu. Ada fitnah. Firman Allah swt. dalam surah Al-Hujurat ayat 6, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”

Kemungkinan ketiga, lunturnya nilai-nilai sosial dalam diri seseorang. Orang seperti ini biasanya mudah iri, dengki, dan mutung. Persoalan kecil yang sebenarnya bisa selesai dengan saling memaafkan, bisa panjang karena cara berpikir yang kerdil. Cacat yang tergolong biasa pada diri seseorang, diolah, dan disebarkan menjadi masalah besar.

Ada kemungkinan yang lain. Seseorang terhinggapi penyakit merasa serba tahu. Urusan yang sebenarnya masih samar, terlihat seperti jelas. Ia malu kalau orang menganggapnya tidak tahu. Dari situlah, membuat-buat cerita berlangsung cepat.

Orang seperti itu pula yang tidak bisa memegang rahasia. Padahal rahasia dalam nilai Islam merupakan amanah. Rahasia besar atau kecil.

Hidup dalam kebersamaan memang sulit seperti rerumputan. Setara, sewarna, dan sederajat. Tapi yakinlah, kebersamaan sesama mukmin jauh lebih mulia dari apa pun. Karena kebersamaan itu selalu dalam gerak. Sedangkan rerumputan senantiasa diam.

iftor jama'i alumni

tanggal 29 Agustus 2010/ 19 Ramadhan 1431 H, alumni SMA Muhammadiyah 2009 mengadakan buka bersama di kediaman M. Namin. Lumayan banyak yang hadir, kurang lebih 30 orang. acara tersebut sudah di rencanakan sejak kurang lebih 2 minggu sebelumnya, dengan diskusi yang cukup alot antara saya, teman-teman serta bunda (membicarakan waktu dan tempatnya). Berhubung waktu itu bunda menawarkan agar alumni buka bersama di sekolah, maka dari itu saya pikir tidak ada salahnya buka bersama di sekolah sekalian silaturahim dengan guru-guru, karena cukup lama juga tak bersua dengan mereka dan kumpul bersama teman-teman. ya itung-itung mengenang masa SMA. setelah diskusi dengan bunda, ternyata jadwal antara teman-teman dan guru-guru tidak sama, karena pada waktu itu bunda menawarkan pada hari kerja. saya pikir tidak mungkin, mengingat tidak sedikit teman-teman yang kerja. akhirnya saya dan tema-teman sepakat untuk mengadakan buka bersama di kediaman M.Nami, walau dengan diskusi yang cukup alot pula karena bingung mencari tempat yang dapat menampung dan dapat di jangkau teman-teman.

dengan iuran Rp. 20.000 yaa cukup lah untuk menyediakan nasi, es buah, gorengan serta air putih. mungkin ada teman yang mengeluhkan biaya tersebut terlalu besar untuk buka bersama, bahkan ada yang bilang "klu gue yang bikin acara lima ribu juga cukup, cuma ky gini mah". perlu teman-teman tau bahwa dua puluh ribu itu pas-pasan. mengingat bahan makanan sekarang tidak ada yang murah. apalagi ada beberapa teman yang sudah confirm ternyata tidak hadir, saya cukup kecewa. apa daya, makanan sudah di siapkan untuk 36 orang tetapi yang hadir kurang dari itu. tapi saya tetap bersyukur karena tema-teman sudah bersedia hadir dan meluangkan waktu di sela kesibukan tema-teman, bahkan ada yang bela-belaan baru pulang kerja langsung datang ke rumah Namin, makasih banget deh pokoknya.

tak hanya sekedar buka bersama, makan bersama, solat berjama'ah, tapi juga kita membicarakan forum yang ingin di buat untuk alumni angkatan 2009. forum yang di beri nama Ikatan Alumni SMA Muhammadiyah Cileungsi 2009 itu sudah di sepakati untuk di bentuk oleh teman-teman yang hadir pada waktu itu. mengapa forum ini di bentuk? forum ini di bentuk untuk mempererat tali silaturahim antar teman-teman alumni SMA Muhammadiyah Cileungsi agar setelah meninggalkan jejak di sekolah itu kita tidak putus hubungan begitu saja, tidak tahu kabar satu sama lain (kecuali yang sangat amat sulit sekali banget deh untuk di hubungi). selain itu, kami telah mencanangkan untuk mengadakan pertemuan setiap 2 bulan sekali dan mengumpulkan iuran (istilahnya uang kas) yang bila terkumpul akan di gunakan untuk bakti sosial. program kerja Ikatan Alumni SMA Muhammadiyah Cileungsi 2009 tidak hanya di situ, tapi akn lebih banyak lagi. berhubung baru di bentuk, kami akan membicarakan proker lain pada pertemuan selanjutnya. Insya Allah, forum yang kami bentuk ini akan bermanfaat bagi diri kami serta orang di sekitar kami nantinya.

pada saat diskusi pembentukan forum tersebut, suasana memanas saat salah satu dari teman alumni yang bilang bahwa ia setuju dengan pembentukan forum ini, akan tetapi seharusnya teman-teman yang lain di kumpulkan semua untuk angkat bicara setuju atau tidaknya. ia pun berkata bahwa banyak teman-teman yang tidak di undang dalam acara iftor jama'i. panitia cukup tersinggung dengan pernyataannya yang kedua, mengingat panitia mempunyai keterbatasan dalam menghubungi teman-teman karena panitia tidak sepenuhnya mengetahui nomor handphone atau lainnya yang dapat di hubungi. lagipula pada saat pemberitahuan lewat sms (yang berkali-kali di kirim) serta undangan lewat fb sudah sangat jelas panitia meminta teman-teman yang mendapat undangan atau pemberitahuan dari sms untuk memberitahukan kepada teman-teman lainnya. jadi, menurut saya opini dari orang tersebut tidak masuk akal jika panitia harus menghubungi semua teman-teman sedangkan nomor hp yang kami miliki tidak memadai, entah itu yang ganti nomor tau hal lainnya. sama halnya dengan orang tersebut, panitia pun mempunyai keterbatasan, oleh karena itu panitia meminta kepada teman-teman untuk menyebarkan sms tersebut.

mohon maaf kepada teman-teman yang memang tidak mendapat undangan dari kami. semoga acara selanjutnya akan lebih banyak lagi yang hadir. klu pun sedikit, itu bukan halangan untuk kami untuk terus mengajak teman-teman menyambung silaturahim serta membangun forum ini untuk terus tumbuh dan berkembang.

tanpa hadirnya kalian juga dukungan kalian mustahil forum ini terbentuk.
syukron katsiron para sahabat...
kami masih menunggu partisipasi dari kalian...

salam,


penulis..

Betulkah maksiat dapat mengurangi umur? Lalu apa hakikat kehidupan yang sebenarnya?

Betapa banyak orang yang bergelimang dalam maksiat. Ingin dagangannya laris, dia rela mengadu pada dukun atau melakukan pesugihan-pesugihan di tempat keramat. Atau ada juga yang menggantung jimat-jimat tertentu yang tidak jelas maksudnya, kadang berupa huruf hijaiyah yang tidak jelas apa maksud tulisan tersebut. Inilah manusia, hanya ingin meraih keuntungan dunia dan rela mengorbankan agamanya dengan berbuat syirik pada Allah. Ada pula yang ingin meraih keuntungan dalam usahanya dengan rela makan dari hasil riba, atau undian berhadiah yang maksudnya adalah judi, atau bentuk maksiat lainnya. Begitu pula tidak bosan-bosannya para pemuda berdua-duan (alias kholwat) yang ingin memadu kasih tanpa ada status nikah sama sekali. Itulah manusia tidak bosan-bosannya berbuat maksiat dan dosa. Padahal dosa dan maksiat memiliki dampak yang sangat besar sekali, di antaranya adalah pada umur. Berikut penjelasan dari Ibnul Qoyyim. Semoga bermanfaat.

Ketahuilah bahwa maksiat dapat mengurangi umur dan pasti dapat pula mengurangi keberkahannya, sebagaimana pula amalan kebaikan dapat menambah umur. Itulah perbuatan dosa dapat mengurangi umur.

Perlu diketahui bahwa para ulama sebenarnya berselisih pendapat dalam masalah ini. Ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan berkurangnya umur adalah hilangnya keberkahan umur. Ini memang benar dan inilah di antara dampak berbuat maksiat.

Ulama lainnya mengatakan bahwa berkurangnya umur adalah berkurangnya umur secara hakiki artinya umurnya betul-betul berkurang, sebagaimana rizki juga bisa berkurang.
Allah Ta’ala telah menjadikan berkah pada rizki karena berbagai sebab yang bisa menambah rizki tadi. Begitu pula keberkahan umur datang karena berbagai sebab yang bisa menambah keberkahan umur.

Para ulama mengatakan bahwa bertambah umur itu pasti terjadi karena sebab, begitu pula berkurangnya umur. Begitu pula rizki, ajal, kebahagiaan, kesengsaraan, sehat, sakit, kaya, miskin, walaupun itu semua terjadi dengan ketetapan Allah, tetapi pasti ketetapan Allah ini juga terjadi dengan adanya sebab.

Hakekat Kehidupan adalah Hidupnya Hati

Para ulama lain mengatakan bahwa dampak maksiat dapat menghilangkan keberkahan umur karena hakekat kehidupan adalah hidupnya hati. Oleh karena itu, Allah Ta’ala menyebut orang kafir dengan sebutan mayit karena memang mereka adalah orang yang mati hatinya. Sebagaimana hal ini terdapat pada firman Allah (yang artinya), “Mereka (orang kafir) bukanlah orang yang hidup.” (QS. An Nahl: 21)

Jadi ingatlah bahwa kehidupan yang hakiki adalah kehidupan hati. Dan ingatlah bahwa umur manusia adalah lama hidupnya. Namun, umur yang hakiki adalah waktu yang dia digunakan dalam ketaatan kepada Allah.

Waktu yang digunakan dalam ketaatan inilah umur sebenarnya. Oleh karena itu, kebaikan dan ketaatan akan menambah umurnya yang sebenarnya dan selain itu tidaklah menambah umurnya.

Oleh karena itu, jika seorang hamba berpaling dari Allah dan gemar melakukan maksiat, maka dia berarti telah menyia-nyiakan hakikat umur yang sebenarnya.

Jadi inti permasalahan ini semua: umur seseorang adalah lama kehidupannya. Dan tidak ada kehidupan yang hakiki kecuali dengan mentaati Allah, nikmat dalam mencintai dan berdzikir pada-Nya, dan selalu mengutamakan untuk mencari ridho-Nya.

Inilah faedah dari Ibnul Qoyyim dalam kitabnya Ad Daa’ wad Dawa’ (Al Jawabul Kafi liman Sa’ala ‘aniddawa’i Asy Syafiy), hal. 65-66, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah

Semoga Allah memberikan kehidupan yang hakiki bagi kita semua dengan selalu mentaati-Nya.

***



Penulis: Muhammad Abduh Tuasikla

sumber : rumaysho

ENERGI PENYEMBUH DALAM AL QUR’AN ANTARA SAIN DAN KEYAKINAN

oleh :Dr. Mohamad Daudah

Ada banyak pasien yang sembuh setiap hari karena membaca al-Qur’an. Kita tidak bisa menolaknya, karena kesembuhan itu benar-benar terjadi. Ini juga terjadi pada diri saya saat membaca ayat-ayat tertentu untuk penyakit tertentu, dan penyakit tersebut pun sembuh!

Setelah melakukan riset, maka salah satu hasil terpenting dari riset yang berlangsung selama beberapa tahun ini adalah: Dalam setiap ayat al-Qur’an Allah meletakkan daya penyembuh untuk penyakit tertentu apabila ayat-ayat ini dibaca dengan bilangan (pengulangan) tertentu.

Pada dasarnya, ketika kita mengamati alam di sekitar kita, maka kita menyadari bahwa setiap satuan atom itu bergetar dalam frekuensi tertentu, apakah atom itu adalah bagian dari metal, air, sel, atau apapun. Ini adalah fakta ilmiah.

Struktur dasar alam semesta ini adalah atom, dan struktur dasar tubuh kita adalah sel. Setiap sel terbuat dari jutaan atom, dan setiap atom terbentuk dari nukleus positif dan elektron negatif yang mengelilinginya. Karena rotasi ini, medan elektromagnetik dihasilkan, sama seperti medan-medan yang dihasilkan oleh suatu mesin.

Atom merupakan struktur dasar pada alam semesta dan juga pada tubuh kita. Ia bergetar secara konstan, dan itu berarti setiap benda itu bergetar dengan sistem yang seksama. Sel-sel juga bergetar dengan sistem yang seksama, dan setiap getaran di sekitar kita memengaruhi sel-sel kita. Rahasia yang membuat otak ini berpikir adalah sebuah program akurat di dalam sel-sel otak kita.

Program ini berada di setiap sel yang melakukan pekerjaannya secara seksama. Penyimpangan terkecil pada pekerjaannya dapat mengakibatkan ketidak-seimbangan dan kekacauan pada sebagian organ tubuh. Terapi terbaik terhadap ketidak-seimbangan ini adalah merestorasi keseimbangan kepada tubuh. Para ilmuwan menemukan bahwa sel-sel tubuh itu terpengaruh oleh bermacam-macam gelombang seperti gelombang sinar, gelombang radio, gelombang suara, dan lain-lain. Tetapi, suara apa?

Masing-masing sel di tubuh kita bergetar dengan sistem yang seksama, dan perubahan sekecil apapun pada getaran itu akan mengakibatkan sakit pada sebagian organ tubuh. Itulah kenapa sel-sel yang rusak itu harus digetarkan untuk mengembalikan keseimbangan padanya. Kita tahu bahwa suara itu terbentuk dari gelombang atau getaran yang bergerak di udara dengan kecepatan 340 m/detik. Setiap suara memiliki frekuensi sendiri, dan manusia bisa mendengar suara dengan frekuensi antara 20/detik hingga 20.000/detik.

Gelombang-gelombang tersebut menyebar di udara lalu ditangkap telinga, lalu ia berubah menjadi sinyal-sinyal elektrik, dan bergerak melalui syaraf suara menuju acoustic bark di dalam otak. Sel-sel tersebut menyesuaikan diri dengan gelombang, lalu gelombang tersebut bergerak ke berbagai bagian otak, khususnya bagian depan. Semua organ itu bekerja secara bersama sesuai seirama dengan sinyal-sinyal tersebut, dan menerjemahkannya ke dalam bahasa yang dipahami manusia. Lalu, otak menganalisa sinyal-sinyal itu dan memberikan perintahnya kepada berbagai organ tubuh untuk menyesuaikan dengan sinyal-sinyal tersebut.

Suara terdiri dari getaran-getaran mekanik yang sampai ke telinga lalu ke sel-sel otak yang menyesuaikan dengan getaran-getaran tersebut, dan mengubah getarannya sendiri. Itulah mengapa suara itu dianggap sebagai energi obat yang efektif, tergantung pada sifat suara itu dan frekuensinya. Kita menemukan energi penyembuh di dalam al-Qur’an karena ia merupakan Kitab Allah.

Dari sinilah muncul terapi suara: Suara adalah getaran, dan sel-sel tubuh itu selalu bergetar, lalu suara memengaruhi sel-sel tersebut. Inilah yang ditemukan para peneliti akhir-akhir ini. Di akhir abad 21 di Washington University, para ilmuwan menemukan bahwa kerja sel otak bukan hanya mentransfer informasi. Masing-masing sel adalah komputer kecil yang bekerja untuk mengumpulkan informasi, memprosesnya, dan memberikan perintah secara konstan. Ellen Covey, peneliti pada Washington University, mengatakan, ‘Untuk pertama kalinya kita menyadari bahwa otak tidak bekerja layaknya satu komputer besar, melainkan berisi sekian banyak komputer yang bekerja secara kooperatif. Ada komputer kecil dalam setiap sel, dan komputer-komputer tersebut dapat terpengaruhi oleh getaran di sekitarnya, khususnya suara.

Gambar: Berbagai eksperimen menunjukkan bahwa di dalam tiap-tiap sel dalam otak terdapat komputer supermini di mana Allah menginstal program akurat yang mengatur sel dan mengontrol kerjanya. Eksperimen juga menunjukkan bahwa suara dapat memengaruhi sel. Ini adalah gambar sel yang terpengaruh oleh suara, dan medan elektromagnetik terbentuk di sekitarnya.

Jadi, dapat kami katakan bahwa sel-sel tiap organ tubuh itu bergetar dalam frekuensi tertentu, dan membentuk sistem yang kompleks dan koordinatif, yang dapat terpengaruh oleh suara di sekitarnya. Penyakit yang menjangkiti suatu organ tubuh itu dapat mengakibatkan perubahan pada getaran sel-sel organ tersebut, dan pada kelanjutannya membuatnya menyimpang dari sistem tubuh secara umum. Itulah mengapa ketika tubuh dihadapkan pada suara tertentu, maka suara itu memengaruhi getaran sistem tubuh, khususnya pada organ yang tidak normal. Organ ini akan merespon suara tertentu untuk mengembalikan sistem getarannya yang orisinal, atau dengan kata lain, mengembalikan kondisi kesehatannya. Para ilmuwan menemukan hasil-hasil tersebut belakang ini.


sumber : eramuslim